Sebuah Keputusan
Keputusanku sudah bulat,
aku memaang harus melepasnya,
membiarkannya pergi,
dan mengikhlaskannya untuk seseorang di seberang sana.
Aku sudah rela,
aku telah memutuskan untuk melangkah mundur,
bukannya menyerah,
namun saja,
untuk apa aku tetap bertahan,
bukan aku alasannya tersenyum,
bukan aku yang selalu dinantinya apalagi berlari-lari liar di pikirannya.
Seolah,
diriku hanya dijadikannya sebagai pemeran figuran dalam sebuah panggung drama,
dimana sang pemeran utama yang berkuasa,
atas segala alur cerita yang tertera.
Sudah saatnya,
hatiku mulai kubangun kembali,
kemudian menyingkirkan segala perihal,
tentang rasa yang telah terlanjur jatuh terhadapnya,
harus kusimpan rapat-rapat saja perihal tersebut,
yang suatu saat nanti,
kemudian akan dikenang,
ketika aku benar-benar telah menemukan bahagiaku yang sesungguhnya.
-wisedreammer
No comments:
Post a Comment